Sumber Mata Air Desa Lantan Dihijaukan

Lombok Tengah-Kawasan hutan dan daerah sumber mata air yang kondisinya mulai kritis diwilayah Desa Lantan Kecamatan Batukliang Lombok Tengah (Loteng), dihijaukan kembali, Sabtu 24/10 kemarin.

Penghijauan di wilayah mata air ini untuk meningkatkan sumber mata air yang sudah mulai menurun debitnya, Karna kondisi hutan yang mulai keritis.

Sejumlah organisasi pemerhati lingkungan bersama Pemerintah Desa Lantan dan PDAM Praya turut terlibat pada kegiatan program ” Lombok Tengah Menanam “, Kegiatan ini yang di inisiasi Persatuan Wartawan Lombok Tengah (PWLT), Paguyuban Duta Lingkungan NTB dan Penguruc Cabang Indonesia Offroad Federation (IOF) Loteng.

Ketua Panitia Bq. Wiranda Daneta menyatakan sebnayak 3 ribu lebih bibit pohon berbagai jenis yang di tanam pada kegiatan ini. Bibit pohon paling banyak ditanam berupa bibit pohon beringin, Ditambah bibit pohon buah-buahan lainnya. Dipilihnya pohon beringin karena dianggap paling cocok ditanam dikawasan hutan.

Terutama didaerah-daerah sekitar resapan sumber mata air. Karena mampu menampung air lebih besar dibandingkan dengan pohon jenis lainya. Sehingga diharapkan bisa mengembalikan kondisi mata air yang ada dikawasan hutan tersebut. “Pohon beringin itu termasuk pohon yang cepat tumbuh. Kalau ditanam bisa menghidupkan sumber mata air yang ada disekitarnya,” terangnya.

Tidak hanya itu, pohon beringin kayunya tidak cocok dijadikan bahan bangunan. Sehingga jarang dilirik oleh masyarakat. Hal itu memungkinkan pohon beringin bisa hidup dalam jangka waktu lama dan terhindar dari potensi perambahan hutan yang selama ini menjadi salah satu pemicu kerusakan hutan didaerah ini.

Kegiatan tersebut murni swadaya. Dilandasi rasa keprihatinan atas kondisi hutan yang sudah mulai rusak. Yang dampaknya pun sudah mulai dirasakan. Dengan terjadinya krisis air bersih didaerah. Terutama saat memasuki musim kemarau.

Sementara itu, Kabid. Rehabilitasi dan Pemberdayaan Masyarakat (RPM) Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup (KLH) NTB, L. Saladin, mengapresiasi kegiatan tersebut. Itu menunjukkan kalau elemen masyarakat didaerah ini masih sangat peduli dengan kondisi hutan. Bahkan mendorong elemen masyarakat lainnya untuk lebih pro aktif berpartisipasi dalam usaha-usaha rehabilitas kawasan hutan yang saat ini sudah banyak yang rusak.

“Kegiatan-kegiatan seperti penghijauan ini harus diintensifkan kuantitasnya kedepan. Supaya bisa mempercepat upaya pemulihan kondisi hutan di NTB,” sebutnya. Karena bagaimanapun juga, mengembalikan kondisi hutan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah saja. Tapi tugas semua elemen masyarakat didaerah ini.

Pasalnya, kalau hutan sudah rusak maka masyarakat juga yang bakal merasakan dampaknya. Sehingga sudah sepatutnya upaya pemulihan kondisi hutan dilakukan secara bersama-sama semua unsur dan elemen didaerah ini. “Pemprov. NTB sendiri telah menetapkan pemulihan kondisi hutan sebagai prioritas pembangunan dibawah kepemimpinan Gubernur dan Wabup NTB, Dr.H. Zulkieflimansyah dan Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalillah,” tegasnya.

Leave a Reply