MATARAM-Wanita Hindu Dharma Indonesia (WHDI) Mataram bekerja sama dengan Sarathi Yajya Patni Korwil NTB menyelenggarakan acara mesayut kelih dan metatah massal yang berlangsung di kediaman bapak dr. I Komang Gerudug, MPH dan/atau almarhum dr. Ni Made Erika Roklamasi, MPH yang merupakan inisiator, sesepuh dan salah seorang pendiri organisasi WHDI di provinsi NTB dan jajarannya, lingkungan Jeruk Manis, Cakranegara, Mataram, Kamis (16/5).
Ketua panitia Penyelenggara sekaligus Ketua WHDI Mataram Nyoman Wandatari mengatakan acara ini bertujuan untuk meringakan beban orang tua yang biasanya di lakukan apabila anak sudah beranjak dewasa dan diartikan juga pembayaran hutang oleh orang tua ke anaknya karena sudah bisa menhilangkan keenam sifat buruk dari diri manusia.
Menurut Ketua panitia penyelenggara, kegiatan sosial metatah masal ini dilakukan karena melihat kondisi umat saat ini sehingga akan lebih efisien kalau dilakukan secara bersama-sama atau masal Asung kerta warenugraha Ida Sang Hyang Widi Wasa/Tuhan yang maha penyanyang telah memberikan warenugraha kesehatan dan kesempatan kepada kita sekalian sehingga kegiatan ini bisa terselenggara.
”Ini salah satu wujud keberadaan kami untuk dapat membantu masyarakat, dan Acara ini menjadi kegiatan pertama yang dilakukan WHDI Mataram,” ujar Ketua Panitia WHDI Nyoman Wandatari.
”Kami segenap pengurus WHDI Mataram beserta seluruh jajaran bersama Pengurus Srati Yajnya Patni Korwil NTB diberikan kesempatan melaksanakan upacara manusa yadnya MESAYUT KELIH dan METATAH MASSAL yang merupakan bagian dari tanggung jawab kita semua terutama orang tua atau guru rupaka bagi putra putrinya yang akan memasuki tahapan kehidupan yang lebih sempurna sesuai ajaran hindu, ”imbuhnya.
Menurut Nyoman, ini salah satu wujud keberadaan untuk dapat membantu masyarakat dan acara ini menjadi kegiatan pertama yang dilakukan WHDI Mataram. Kegiatan sosial ini tentu sangat diapresiasi masyarakat Hindu khususnya terlihat peserta yang mengikuti mesayut kelih dan metatah massal cukup banyak.
Ketua WHDI Mataram berharap kedepan seluruh umat Hindu dimanapun berada bisa bersinergi membangun kebersamaan dalam beryadnya apapun bentuknya sepanjang yajnya yang dilakukan dilandasi rasa tulus ikhlas dan hati yang bersih walaupun dalam kesederhanaan akan tetapi tidak mengesampingkan nilai yang sakral dan kesucian penyelenggaraannya.
”Untuk gelombang kedua acara sosial ini akan kita rencanakan pada bulan Agustus tahun ini,” tutupnya.