Satgas Pamtas RI-RDTL Yonif 742/SWY dan RRI Atambua Gelar Latihan Pegelaran Tapal Batas

Belu NTT – Dalam rangka membangkitkan semangat anak negeri di daerah perbatasan, Satgas Pengamanan Perbatasan RI-RDTL Sektor Timur bersama Radio Republik Indonesia (RRI) Atambua berkolaborasi melaksanakan latihan Pagelaran Tapal Batas di Pos Mahein Kipur II Dusun Fatubesi Desa Baudaok Kecamatan Lasiolat Kabupaten Belu NTT, Selasa (28/9/2021).

Latihan Pagelaran Tapal Batas yang dihadiri para personel Pos Mahein, panitia Pagelaran Tapal Batas dari RRI dan anak-anak asuh Pos Mahein dari Desa Baudaok, Desa Fatulotu dan Desa Maneikun mengangkat tema “Untuk Indonesiaku Inilah Semangat Kami Anak Negeri di Tapal Batas”.

Menurut Panitia Pegelaran Tapal Batas RRI Atambua Tresa Manehat di lokasi, Pagelaran Tapal Batas ini sudah disiapkan jauh sebelumnya dan hari ini merupakan geladi terakhir sebelum pelaksanaan pada hari H.

“Jadi pelaksanaan pada hari Kamis mendatang, mohon doanya agar berjalan lancar,” ujarnya.

Seperti kita ketahui, sambungnya, Satgas Pamtas Yonif 742/SWY selain menjaga keamanan wilayah perbatasan dari pelintas batas dan tindak pidana penyelendupan maupun menjaga patok perbatasan, juga memberikan kontribusi positif kepada masyarakat baik di bidang pendidikan, kesehatan, pertanian dan lainnya.

“RRI sebagai lembaga penyiaran publik milik negara senantiasa bekerjasama dengan Satgas Pamtas dan kali ini, RRI Atambua berkolaborasi dengan Satgas Pamtas Sektor Timur untuk mengedukasi dan menghibur anak-anak di perbatasan, sekaligus memberikan semangat anak-anak tapal batas untuk maju dan berkembang bersama TNI yang bertugas di pos-pos perbatasan,” papar Tresa.

Sedangkan Komandan Yonif 742/SWY Letnan Kolonel Inf Bayu Sigit Dwi Untoro selaku Komandan Satgas Pamtas RI-RDTL Sektor Timur, disela-sela kesibukannya di Mako Satgas Pamtas Kelurahan Umanen Kecamatan Atambua Barat memberikan apresiasi dan dukungan penuh terhadap Pagelaran Tapal Batas yang melibatkan anak-anak di daerah perbatasan RI-RDTL khususnya di Kabupaten Belu.

Pagelaran ini menurutnya, sebagai salah satu upaya untuk membangkitkan semangat anak-anak di wilayah perbatasan untuk tampil sejajar dengan anak-anak bangsa lainnya, dengan harapan mereka siap bersaing dalam membangun bangsa dan negara dari wilayah perbatasan.

“Dengan kondisi keterbatasan yang ada, anak-anak kita di perbatasan harus mampu menunjukkan bahwa mereka juga bisa memberikan yang terbaik kepada bangsa dan negara,” terangnya.

Selain itu, Bayu Sigit juga menegaskan anak-anak memiliki potensi yang sama dalam membangun bangsa dan negara, untuk itu menjadi tugas bersama dalam membentuk karakter dan moralitas mereka dengan menanamkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, sehingga memiliki kualitas dan mampu bersaing di tengah-tengah masyarakat.

Leave a Reply