Lombok Tengah, – Keluarga besar alumni Gora Lintas Generasi dari Ton Intel ke Tim Intelrem 162/WB menggelar temu kangen sekaligus rekreasi di Air Terjun Benang Stokel, Batukliang Utara, Lombok Tengah, 23 Januari 2021.
Kapten Inf (Purn) Lalu Perwira Bakti, menyampaikan temu kangen ini dirangkai dengan rekreasi keluarga besar Alumni Gora lintas generasi dari angkatan pertama sampai sekarang.
Mantan Dantim Intel dari tahun 2001 – 2006 mengaku temu kangen ini pertama kali digelar dan kedepan acara seperti ini supaya tetap digelar untuk mempererat silaturahmi.
Tidak lupa mengucapkan rasa hormat kepada penyelenggara dalam hal ini Dandim 1620/Loteng Letkol Inf I Putu Tangkas Wiratawan dan menegaskan bahwa yang hadir saat ini mulai dari angkatan pertama hingga angkatan sekarang namun masih banyak yang belum bisa hadir karena ada tugas yang tidak bisa ditinggalkan.
Mantan Dantim Intel ini menuturkan, pada tahun 1980 telah lahir anak laki di Bangli Bali, kemudian anak laki itu mengikuti orang tuanya bertugas di Gebang Mataram.
Saat ini anak lelaki itu sudah berada ditengah teman-teman, yang Alhamdulillah sebulan lalu telah dilantik sebagai Dandim 1620/Loteng, beliau adalah putra pertama dari angkatan pertama yakni putra Bapak Peltu (pur) Liun Tangkas.
“Kita patut bangga dengan bapak Liun Tangkas karena telah melahirkan seorang anak yang sukses, dibalik anak yang sukses ada orang tua yang hebat,” kata dia.
Kapten Inf (Purn) Lalu Perwira Bakti menjelaskan bahwa generasi Tim Intelrem 162/WB yang saat ini diberi nama Gora yang identik dengan “gogoh rancah” dicetus oleh mantan Gubernur NTB Bapak R. Warsito. Pada saat itu Lombok menjadi lumbung padi dan NTB umumnya.
Dia menambahkan, Ton Intelrem 162/WB dibentuk pertama kali tahun 1986 dan angkatan pertama saat itu tidak lebih dari 10 orang. Angkatan kedua termasuk diri sendiri masuk tahun 1989 dan beberapa rekan lainnya. Pada Tahun 1998 nama Ton Intel berubah menjadi Tim Intel hingga sekarang.
Sementara itu, Dandim 1620/Loteng, Letkol Inf I Putu Tangkas Wiratawan menyampaikan suatu kehormatan dan kebanggaan bagi dirinya bisa berada disini dengan usia yang sekarang sudah 40 tahun.
Semasa kecil, jika berbicara kasih orang tua sangat kurang, karena saat itu dengan sering banyaknya tugas bapaknya selaku insan Intelijen yang hampir jarang bisa bertemu di rumah.
“Mohon maaf jika selama masa kecil ada sikap kurang yang berkenan terhadap para sesepuh. Saya sering pindah sekolah dengan pindah tugasnya Bapak saya,” kata dia.
Dia menuturkan, awalnya tidak pernah berpikir menjadi Tentara, namun Tuhan berkehendak sehingga bisa mengikuti jejak bapak. Dirinya juga belum lama menjabat Dandim 1620/Loteng, sehingga masih banyak yang belum dikuasai dan tentunya perlu banyak belajar dan banyak komunikasi terhadap para sesepuh ataupun kepada anggota Tim Intel yang masih aktif untuk menggali informasi.
“Mendoakan kepada para sesepuh dan keluarga besar Tim Intelrem 162/WB semoga sehat selalu dan titip salam kepada sebaya saya selaku anak-anak anggota Ton Intel saat itu, pintu rumah saya selalu terbuka dan silakan mampir ke Kodim,” pintanya.
Disatu sisi, Mayor Inf Jalal Bin Saleh (Dantim Intel Rem 162/WB periode 2000-2001) mengatakan ada yang patut diapresiasi dimana kondisi Bapak Liun Tangkas beserta isteri masih sehat.
“Titip pesan kepada generasi penerus Tim Intelrem untuk siapkan anak-anak dengan baik, karena anak merupakan aset dengan dibekali ilmu yang cukup, kesehatan dan kesiapan fisik yang prima. Berkeyakinan bahwa generasi sekarang akan mampu mencetak anak-anaknya menjadi orang yang sukses,” ujarnya.
Dia juga meminta supaya tetap menjaga silaturrahmi, tanamkan kekompakan dan semoga ini seterusnya terjalin. Terlebih, dirinya kurang lebih 7 bulan lagi akan pensiun tepatnya Bulan Agustus 2021.
Dantim Intelrem 162/WB, Lettu Chb Wahyu Amri, mengatakan, sebagai generasi penerus dirinya akan mewarisi semangat para sesepuh dan momen ini dapat dijadikan silaturrahim dan apa yang menjadi pengalaman para sesepuh menjadi modal dalam pelaksanaan tugas sehari-hari.
“Kedepan kita berharap pertemuan seperti ini dapat dilakukan kembali. Atas nama anggota Tim Intelrem 162/WB yang masih aktif, terima kasih atas peninggalan sesepuh. Itu semua akan menjadi warisan bagi kami dan kami dapat gunakan untuk membuat nama baik Angkatan Darat,” tutupnya.(red)