Pihak BMKG Lombok Barat (Lobar) mengeluarkan peringatan dini siaga kekeringan di beberapa kecamatan, melihat kondisi cuaca memasuki musim kemarau. Anas Baehaqi selaku Prakirawan BMKB mengatakan, pihaknya sudah mengeluarkan peringatan dini sejak bulan Juli untuk beberapa kecamatan yang terindikasi mengalami kekeringan ekstrem. Terutama di daerah-daerah yang megalami hari tanpa hujan lebih dari 60 hari berturut-turut.
Pihaknya membagi peringatan dini kekeringan ini menjadi empat kategori. Pertama, tidak ada peringatan ditandai dengan warga hijau, waspada warna kuning, siaga warna orange dan awas warna merah.
“Sedangkan untuk di Lobar belum ada yang awas, masih kategori siaga ada di dua kecamatan yakni Gerung dan Lembar, yang dalam kategori siaga,” jelas dia.
Sementara itu Kasi data dan Informasi BMKG, Luhur Tri Uji Prayitno mengatakan kondisi saat ini setelah melihat kondisi hari tanpa hujan ditambah peluang probabilitas curah hujan sampai dua minggu kedepan yang sangat kecil. Dia mengimbau kepada masyarakat yang ada di daerah-daerah yang pertaniannya mengandalkan tadah hujan, tidak ada irigasi teknis harus benar-benar berhemat baik air bersih maupun air untuk petani “Karena daerah-daerah yang tadinya belum menjadi level awas, mungkin level waspada dan siaga kemungkinan bisa menjad level awas. Jika melihat update 10 hari kedepan bertambah lagi hari tanpa hujannya sampai diatas 61,” jelasnya. Jika level hari tanpa hujan lebih dari 21 hari maka levelnya waspada, lebih dari 31 hari levelnya siaga dan lebih dari 61 hari masuk level awas.(pl03)