Posyandu Keluarga sebagai salah satu program unggulan provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) jumlahnya semakin meningkat, hal ini membuktikan bahwa kesadaran akan Kesehatan di tingkat bawah sudah sangat tinggi.
Wakil Gubernur sangat mengapresiasi kabupaten kota yang telah antusias dalam membangun posyandu yang sesuai dengan program pemerintah provinsi sesuai dengan program unggulan yakni revitalisasi posyandu.
“Kita mengapresiasi daerah kabupaten kota yang telah memberikan perhatian lebih khusus terhadap posyandu Keluarga,” tutur Wakil Gubernur yang akrab disapa Ummi Rohmi pada rapat evaluasi penanganan covid-19 bersama seluruh kepala OPD Pemprov.NTB bertempat di ruang rapat utama gubernur tadi malam (6/7/2020)
Beberapa kabupaten yang memiliki perhatian lebih terhadap posyandu ini yaitu Kabupaten Lobar, Kabupaten Dompu, Kabupaten Bima, Kabupaten Sumbawa dan KSB.
Kabupaten kota yang telah memberikan perhatian lebih diharapkan menjadi contoh untuk kabupaten kota lainnya.
wakil Gubernur meminta kepada dinas kesehatan agar data posyandu Keluarga lebih diperhatikan agar diketahui puskesmas mana yang lebih diprioritaskan dalam terwujudnya revitalisasi posyandu. Ia berharap semua kader posyandu di NTB dapat disertifikasi dalam waktu dekat ini.
“Kita berharap para kader yang belum tersertifikasi yang jumlahnya 36 ribu tersertifikasi kemudian yakinkan untuk desa-desa yang telah menganggarkan dananya untuk posyandu agar segera membentuk posyandu keluarga agar kompak dalam membentuk posyandu keluarga ini,” tuturnya.
Tidak lupa, Ummi Rohmi mengingat agar Program unggulan yang tetap dijalankan ini harus tetap mengedepankan protokol kesehatan agar penyebaran wabah COVID-19 dapat ditekan.
“Kedisiplinan pada protokol kesehatan adalah hal yang sangat penting, tetap terapkan protokol kesehatan dalam menjalankan program-program ini,” pungkasnya.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB, dr. Nurhandini Eka Dewi menyampaikan bahwa Jumlah posyandu keluarga terus mengalami peningkatan yang tahun sebelumnya berjumlah 1.050, bertambah sebanyak 464 menjadi 1.514 di tahun 2020 ini.
Selain itu, Kepala Dinas Kesehatan ini juga menyampaikan bahwa posyandu purnama sekarang jumlahnya lebih besar dari pada posyandu madya maupun pratama, hal ini menjadi kabar balik dari pada tahun sebelumnya.