Wakil Gubernur NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah membuka diskusi daring oleh dewan koordinasi wilayah Laskar Santri Nusantara (DKW LSN) Provinsi NTB periode 2020-2023, di ruang kerjanya, Rabu, 10 Juni 2020.
Wakil Gubernur yang akrap disapa Ummi Rohmi menerangkan bahwa kesehatan adalah hal yang sangat penting. Terutama pada masa pandemi yang saat ini yang tidak hanya melanda dunia tapi juga melanda NTB. Sehingga menjaga kesehatan hal yang paling utama.
Di NTB, terang Ummi Rohmi, berkat kerjasama semua pihak, grafik penyebaran Covid-19 masih dalam skala yang terkontrol. Akan tetapi semua pihak harus terus waspada dan tidak boleh lengah.
“Sesungguhnya kalau kita berbicara Covid-19, hal yang paling utama dan pertama adalah protokol Covid-19. Selama protokol Covid-19 itu bisa kita laksanakan maka insya Allah kita akan dapat mengendalikan keadaan,” ujarnya.
Lebih jauh, Ummi Rohmi menjelaskan pendidikan merupakan salah satu kegiatan dengan risiko tinggi. Oleh karenanya, ke depan, apabila pesantren di NTB aktif pada masa new normal maka penting dipersiapkan dengan sebaik-baiknya.
“New normal ialah bagaimana menciptakan lingkungan pesantren yang steril dari sumber penyakit, kemudian merancang betul-betul akses keluar masuk pesantren, sehingga apabila new normal telah diberlakukan, pesantren kita dapat tetap beroperasi,tetap kondusif, tidak mengakibatkan anak-anak kita dan begitu juga ustad dan ustazahnya,” ujarnya.
Ummi Rohmi optimis apabila tahap demi tahap dilakukan dengan baik maka pesantren di NTB dapat mewujudkannya. Namun dengan kondisi NTB dengan angka penularan yang masih tinggi, Wagub menekankan bahwa untuk saat ini penerapan new normal atau pengoperasian sekolah belum bisa dilakukan.
Melalui kesempatan itu, Ummi Rohmi menekankan kembali bahwa kunci utama pengendalian virus corona ialah menerapkan protokol Covid-19.
Terakhir, Ummi Rohmi menyampaikan apresiasinya atas terselenggaranya diskusi tersebut. Diskusi itu dinilai sangat bermanfaat untuk aktivitas pesantren-pesantren di NTB kedepannya. “Semoga kegiatan pesantren di NTB ini bisa mengikuti kondisi kehidupan new normal nantinya untuk itu, perlu persiapan sejak sekarang.
Ketua Laskar Santri NTB, Sandi Agung Firmanulhaq menyampaikan rasa terimakasih atas berkenannya Wakil Gubernur membuka diskusi daring itu. Melalui kesempatan tersebut, Sandi menjekaskan bahwa output dari diskusi itu nantinya akan menjadi bahan dalam penerapan new normal di pesantren.
“Acara ini nantinya outputnya akan menjadi rekomendasi ataupun saran bagaimana nantinya kedepannya terutama di NTB pondok pesantren akan menerapkan prosedur prosedur atau pun protokol terkait dengan penanggulangan convid-19 ini,” tutupnya.
Diskusi yang bertajuk “Mungkinkah Penerapan New Normal di Pesantren?” Itu diikuti juga oleh Ketua Umum DKN LSN NTB, Ketua LSN NTB, Ketua DPW PKB NTB, Ketua F-PPP DPRD NTB, Pengasuh Pondok pesantren Darul Qur’an Bengkel, Kemenag Prov NTB dan seluruh pengurus Dewan Koordinasi Wilayah LSN Prov NTB. (PL02)