Jumlah kasus Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) terus bertambah. Berdasarkan data update COVID-19 pada Senin malam (27/4) kemarin, total sementara mencapai 206 kasus di NTB.
Jumlah itu menyusul dengan adanya penambahan 11 orang yang dinyatakan positif. Mereka berasal dari Pulau Lombok, yakni Kota Mataram, Kabupaten Lombok Timur dan didominasi oleh Kabupaten Lombok Barat.
Adapun rinciannya dari jumlah 206 kasus ini, diantaranya 179 orang positif COVID-19 sedang dalam perawatan. 23 orang dinyatakan sembuh dan empat orang meninggal dunia (tidak ada penambahan jumlah orang yang meninggal).
Untuk diketahui, saat ini jumlah pasien dalam pengawasan di NTB ada 317 orang. 804 lainnya merupakan orang yang berstatuskan ODP (orang dalam pemantauan). Selesai PDP ada 166 orang, sedangkan 4.020 lainnya dinyatakan selesai ODP.
Bertambahnya jumlah kasus, lantaran di NTB saat ini telah memiliki alat sendiri. Sehingga tidak perlu lagi mengirim sampel dan menunggu lama untuk mengetahui hasilnya. Bahkan khusus di Pulau Sumbawa sudah bisa dilakukan pemeriksaan swab di STIP Sumbawa.
Kerja keras dari tim medis yang melakukan kontak tracing juga menjadi penentu deteksi awal. Semakin hari, semakin banyak yang dilakukan swab terutama yang berasal dari klaster Gowa.
Namun ini pertanda baik bahwa tim gugus tugas bekerja di seluruh kabupaten/kota juga. Disamping itu pula, penambahan kasus menunjukkan NTB beranjak menuju puncak pandemik ini dan saatnya nanti pasti akan menurun. Karenanya dibutuhkan kerjasama dan kesadaran warga untuk melawan COVID-19 bersama-sama, untuk itu pemerintah meminta kepada masyarakat untuk dapat mengikuti segala anjuran dari pemerintah dalam memutus matarantai penyebaran crona virus di NTB.
Kepada media, Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi NTB, Najamuddin Amy mengungkapkan, Pemprov dalam hal ini Satgas Gugus Tugas COVID-19 NTB terus bekerja, bergotong royong. Berbagai upaya terus dimaksimalkan, termasuk berkolaborasi dengan Satgas COVID-19 yang ada di Kabupaten/Kota.
“Semuanya terus bekerja, secara bersama-sama melakukan berbagai upaya. Persoalan COVID-19 ini semata-mata bukan saja menjadi tanggungjawab pemerintah, melainkan semua elemen juga untuk kompak melawan COVID-19 ini. Yaitu dengan cara mengikuti segala anjuran yang sudah dikeluarkan pemerintah,” kata Najamuddin, Senin malam (27/4) kemarin.
“Social/physical distancing (menjaga jarak) sangat penting. Begitu juga imbauan lainnya, seperti rajin mencuci tangan, diam di rumah dan menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Tak kalah pentingnya, mari tetap kita saling mengingatkan (bahaya corona) dengan satu sama lainnya. Ini semua demi kebaikan bersama,” ajaknya
Mantan Komisioner KI NTB itu juga mengungkapkan pointer penting saat ini dalam menyikapi situasi dan kondisi merebaknya COVID-19 di NTB.
Kata dia, bahwa kunci dari pengendalian COVID-19 adalah gotong royong dan disiplin bagi seluruh elemen masyarakat untuk melakukan upaya-upaya pencegahan.
“Semangat Gotong royong dan disiplin yang kuat mematuhi peraturan untuk saling membantu, hal ini harus dilaksanakan secara bersama-sama dan terus menerus, tidak boleh terputus,” ucap pria yang kerap disapa Najam itu.
Ia menambahkan, masyarakat diharapkan dapat memahami dan melaksanakan kebijakan pemerintah yakni bekerja di rumah, belajar di rumah dan beribadah di rumah.
Semangat gotong royong antar masyarakat lanjutnya, telah banyak dilakukan. Salah satunya diwujudkan dalam bentuk aksi kepedulian dan solidaritas terhadap sesama, baik dalam rangka melawan COVID-19 maupun bersatu mengurangi beban perekonomian masyarakat.
“Tidak hanya peduli mengatasi COVID-19, namun juga kepedulian agar roda ekonomi masyarakat tetap bergerak dan berputar serta adanya berbagai bantuan kemanusiaan, sikap gotong royong sangat dibutuhkan dalam kondisi seperti ini,” katanya.
“Dan khusus Pemerintah Provinsi NTB pun juga sudah memulainya, yaitu melalui program JPS Gemilang,” tambah pria kelahiran asal Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) itu.
Pihaknya berharap rasa kemanusiaan dan gotong royong turut ditunjukkan dengan terus membantu, tidak mengucilkan dan tidak memberikan stigma negatif terhadap tetangga yang terpapar COVID-19.
Sebaliknya dukungan moral, sosial dan ekonomi sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kepercayaan diri penyintas COVID-19. “Mari kita bersama melawan COVID-19 ini dengan cara mematuhi segala anjuran. Manakala hal itu diterapkan, maka Insya Allah semua ini akan segera teratasi. Tetap waspada, ikuti anjuran dan mari bersama melawan COVID-19, dengan kompak kita pasti bisa,” demikian Najam sampaikan.
Hingga saat ini peningkatan kasus sembuh semakin banyak di NTB namun masyarakat diimbau untuk tetap waspada dengan melakukan upaya pencegahan dengan tetap tinggal di rumah, menggunakan masker, tetap jaga jarak fisik, cuci tangan pakai sabun, tidak mudik serta mematuhi peraturan pemerintah lainnya.(pl02)