Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat telah bertambah pasien sembuh dari Covid-19 berjumlah 2(dua) orang berasal dari Pulau Sumbawa 1 orang sedangkan 1 orang pasien lagi berasal dari Pulau Lombok, Rabu(15/04/2020) tidak ada kasus baru, dan tidak ada kematian karena Covid-19.
Adapun pasien nomor 05, an. Ny. M, perempuan, usia 50 tahun, penduduk Kecamatan Lunyuk Kabupaten Sumbawa, setelah hasil swab diperiksa dua kali keduanya negatif. Pasien masih dirawat di RSUD H.L. Manambai Abdulkadir Sumbawa untuk perbaikan kondisi dan direncanakan segera keluar rumah sakit;
Sedangkan pasien nomor 09, an. Ny. NM, perempuan, usia 28 tahun, penduduk Desa Toya, Kecamatan Aikmel, Kabupaten Lombok Timur, setelah diperiksa dua kali keduanya negatif. Pasien masih dirawat di RSUD R. Soedjono Selong untuk perbaikan kondisi dan direncanakan segera keluar rumah sakit.
Dengan bertambahnya pasien yang sembuh maka jumlah pasien konfirmasi positif Covid-19 di Provinsi NTB sampai hari ini (15/4/2020) tetap sebanyak 41 orang, dengan perincian 7 (tujuh) orang sudah sembuh, 2 (dua) orang meninggal dunia, dan 32 orang masih positif dan dalam keadaan baik.
“Semua pasien yang dinyatakan sembuh berdasarkan hasil laboratorium swab negative dua kali telah bebas dari Covid-19. Oleh karena itu, diharapkan masyarakat tidak perlu khawatir tertular Covid-19 pada pasien yang telah sembuh serta mendukung pasien untuk melanjutkan perbaikan kondisi di rumah masing-masing sampai 14 hari setelah keluar rumah sakit.” Terang Lalu Gita Riadi, Sekda NTB
Hingga berita ini dikeluarkan, jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 183 orang dengan perincian 94 orang PDP masih dalam pengawasan, 89 orang PDP selesai pengawasan/sembuh, dan 12 orang PDP meninggal. Untuk Orang Dalam Pemantauan (ODP) jumlahnya 4.000 orang, terdiri dari 1.153 orang masih dalam pemantauan dan 2.847 orang selesai pemantauan.
Jumlah Orang Tanpa Gejala (OTG) yaitu orang yang kontak dengan pasien positif Covid-19 namun tanpa gejala sebanyak 912 orang, terdiri dari 819 orang masih dalam pemantauan dan 93 orang selesai pemantauan. Sedangkan Pelaku Perjalanan Tanpa Gejala (PPTG) yaitu orang yang pernah melakukan perjalanan dari daerah terjangkit Covid-19 sebanyak 34. 211 orang, yang masih menjalani karantina sebanyak 15.899 orang, dan yang selesai menjalani masa karantina 14 hari sebanyak 18.312 orang.
“ Sebagian besar populasi berisiko sudah diperiksa dengan metode Rapid Diagnostic Test (RDT), yaitu kepada tenaga kesehatan, Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Orang Tanpa Gejala (OTG), serta Pelaku Perjalanan Tanpa Gejala (PPTG) terutama yang pernah melakukan perjalanan ke Gowa Makassar.” Ujar Gita Riadi, ketua Pelaksana Harian Gugus Tugas Covid-19 NTB
Ia menambah, sebanyak 188 tenaga kesehatan telah diperiksa dengan hasil 7 orang (3,7%) dengan hasil reaktif, 705 ODP/OTG diperiksa dengan hasil 46 orang (6,5%) reaktif, dan 472 PPTG perjalanan Gowa Makassar diperiksa dengan hasil 108 orang (22,8%) reaktif. Semua orang dengan hasil RDT reaktif dilanjutkan pemeriksaan swab sebagai standar pemeriksaan laboratorium untuk penegakan diagnosa Covid-19.
Metode pemeriksaan dengan RDT yang dilakukan terhadap ODP, OTG dan PPTG merupakan langkah tepat sebagai deteksi dini untuk mencegah penularan Covid-19 lebih luas. Semakin banyak warga yang terdeteksi, maka semakin mudah dan cepat kita bisa melakukan pencegahan dan tindakan penanganan medis.
Jadi, dengan adanya rapid tes ini, kita dapat memperkirakan dan mempersiapkan diri jika dalam beberapa hari kedepan akan ada lonjakan jumlah pasien positif Covid-19.
“Tetapi hal ini jangan dipandang sebagai hal yang buruk dan membuat panik. Justru, ini adalah perkembangan positif, karena kita telah memulai langkah yang benar, untuk melakukan penanganan yang cepat dan tepat, sehingga semua pasien bisa sembuh dan masyarakat lainnya tidak terjangkit.” Tutupnya (pl02)