Berkat Dukungan Masyarakat Dan Kegigihan Dua Pemimpin, KSB Berhasil Membangun Dua Bendungan

Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat pada Senin, (17/2) telah mengadakan acara GroundBreaking pembangunan Bendungan Tiu Suntuk di Desa Mujahidin, Kecamatan Brang Ene KSB.

Kepala BWS Nusa Tenggara 1 Dr. Hendra, ST., MT dalam sambutannya mengharapkan bendungan Tiu Suntuk yang dapat menampung 56 juta air perkubik dapat mengatasi banjir di kota Taliwang dan dapat menyuplai air pertanian, sebagai air baku dan bisa sebagai pembangkit listrik.

Bendungan Tiu Suntuk bisa menampung air sebanyak 56 juta meter kubik bersama dengan penyelesaian bendungan bintang bano yang direncanakan selesai 2021 dapat mengatasi banjir di KSB, bisa juga sebagai penyuplai air baku, irigasi dan menahan banjir dan pembangkit listrik. Bendungan Tiu Suntuk yang akan dibangun setinggi 58 Meter, panjang 362 Meter. Bendungan Tiu Suntuk dapat menyuplai air irigasi pertanian seluas 1.743 hektar dan air baku 68/detik dan potensi listrik 810 kilo Watt Awer.

Dia mengharapkan pelaksanaan bendungan ini bisa lebih cepat diselesaikan. Dia juga mengucapkan terima kasih kepada Bupati, Wakil Bupati, Kejaksaan, TNI dan Polri. Ia meminta dukungan dari masyarakat Brang Ene agar bendungan ini bisa diselesaikan dengan waktu yang ditentukan, Semoga sesuai dengan kuatitas dan kwalitas yang telah ditargetkan.

Bupati Sumbawa Barat Dr. Ir. H. W. Musyafirin, MM mengatakan masyarakat KSB akan menjadi saksi sejarah GroundBreaking Pembangunan Bendungan Tiu Suntuk di Desa Mujahidin Kecamatan Brang Ene KSB. Bendungan ini merupakan aspirasi masyarakat yang menginginkan bahwa adanya pembangunan bendungan.

Untuk pembangunan ini dibutuhkan pengorban daerah sebanyak 122 Milyar, Pemerintah pusat pada gelombang 16 pertama memasukkan bendungan Tiu Suntuk. “Alhamdulillah sudah dua bendungan yang dibangun di KSB, Ini berkat dukungan masyarakat,” jelas Bupati.

Ia mengatakan, Bendungan Tiu Suntuk dapat menampung 56 juta meter kubik air, dengan nilai proyek 1,4 Triliun mampu mengairi lahan pertanian, pembudidaya ikan, penyuplai listrik tenaga air, suplai air bersih masyarakat dan obyek pariwisata.

“Mari mundur satu langkah, untuk kita melompot jauh kedepan,” harap Bupati.

Ia menjelaskan, Tidak ada proses yang menghambat pembangunan Tiu Suntuk. Pemerintah daerah, Kepolisian, TNI dan Kejaksaan serta masyarakat kompak mendukung bendungan. Masyarakat menaruh harapan besar dari adanya bendungan ini, Semoga bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Ia mengharapkan kepada perusahaan yang membangun bendungan untuk memberdayakan kontraktor lokal. Kepada kontraktor lokal semoga bisa membangun kerjasama yang baik. Pemda berharap sinergitas dan kekompakan kita tetap terjalin baik, pertahankan untuk daerah semakin maju.

Ir. Jarot Widuyoko, SP 1 Direktur Jendral Sumber daya Air Kementerian PUPR menjelaskan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat maka dibuatkan bendungan di KSB.

Di Seluruh Indonesia ada 201 bendungan dibangun, Proses pembangunan ada 46 sehingga total 247 bendungan, khusus NTB dipulau Lombok 32 buah, pulau Sumbawa 40 buah pembangunan bendungan. Pulau Lombok ada 1 proses pembangunan dan Sumbawa ada 3 buah pembangunan bendungan di pulau Sumbawa.

“Periode 2015-2019 Pemerintah melalui Kementerian PUPR sudah membangun 61 bendungan di bangun se Indonesia, 15 sudah selesai dan 4 bendungan proses pelaksanaan,” tuturnya.

Dengan dibangun 2 bendungan ini dapat mereduksi banjir di kota Taliwang. Dengan dana yang beredar Triliun di KSB, maka banyak manfaat dari pengerjaan bendungan. Dia mengapreasi atas pekerjaan Bupati KSB dan Bupati sebelumnya.

Ia mendukung untuk kontrak lokal bisa disinergikan dengan dua perusahaan yang memegang proyek bendungan ini yaitu perusahaan Nindia karya dan Bahagia Bangun Nusa.

Leave a Reply