Disela-sela padatnya rundown kegiatan Rapat Koordinasi Wilayah (RAKORWIL) Dirjen Perbendaharaan Kanwil NTB, diisi juga dengan pelepasan Tukik dan penanaman pohon di kawasan TWA Gunung Tunak. Bersama-sama Kakanwil dan segenap jajarannya di seluruh Nusa Tenggara Barat menikmati betul kegiatan yang biasanya dilakukan di hotel hotel dengan suasana formal, sementara tahun ini dilaksanakan di kawasan Taman Wisata Alam, ditambah lagi dengan kegiatan-kegiatan Go Green (Penghijaun) bersama-sama dengan kelompok masyarakat pengelola TWA Gunung Tunak.
Saryawan selaku Kakanwil Direktorat Jendral Perbendaharaan Negara (DJPb) Provinsi Nusa Tenggara Barat menjelaskan keprihatinannya akan kondisi lingkungan yg sudah semakin rusak.
“Akhir-akhir ini, banjir terjadi di beberapa daerah di Indonesia seperti di Sumatera, Jawa, dan beberapa tahun lalu bahkan terjadi terjadi di NTB tepatnya Bima, ini semua karena ulah manusia yang merusak hutan dan penebangan liar. Kita selaku pengelola keuangan mengajak masyarakaat semuanya untuk peduli terhadap lingkungan, peduli akan hutan, peduli akan hewan/biota laut dan pantainya, kita mlakukan penanaman pohon, dengan harapan masyarakat ikut tergugah dan melakukan hal yang sama” Harap Saryawan.
“Disamping untuk mnunjukkan itu, kita juga dapat mlakukan RAKORWIL ditempat yang dekat dengan alam, kita dapat mlakukan kegiatan Go Green yang pada akhirnya dapat melakukan efesiensi di kantor, seperti penghematan kertas, listrik, printer, dan lain sebagainya” Tambahnya.
Sementara itu Rata Wijaya selaku General Manager unit management TWA Gunung Tunak memaparkan bahwa kegiatan tersebut dilaksanakan sebagai bentuk kampanye pelestarian lingkungan dalam sustainable development program
“Bahwa kelestarian alam adalah tanggung jawab semua pihak, kita semua harus menjadi mitra yang baik bagi alam sekitar, minimal kita jangan menjadi parasit bagi alam!” tegas Rata Wijaya.
Taman Wisata Alam Gunung Tunak yang sedang naik daun menjadi idola wisatawan domestic maupun mancanegara ini dimanfaatkan betul untuk melakukan kampanye pelestarian alam. Di TWA ini dilakukan berbagai upaya pelestarian dibawah binaan Balai Konservasi dan Sumberdaya Alam (BKSDA) Provinsi NTB. Dari pemeliharaan habitat tumbuh tumbuhan, spesies hewan dan burung burung juga terus dilakukan, seperti penangkaran rusa, ekologi kupu kupu hingga burung, hewan dan tumbuhan langka.