Lombok Tengah – Dalam rangka mengantisipasi potensi bencana alam di wilayah Kabupaten Lombok Tengah, Pasiops Kodim 1620/Loteng Kapten Inf Syaiful memberikan sosialisasi kentongan bencana alam kepada seluruh anggota dan Babinsa seusai apel pagi Makodim Lombok Tengah, Jumat (24/1).
Sosialisasi kentongan bencana alam tersebut dilakukan agar para Babinsa khususnya bisa mensosialisasikan dan menerapkan program tersebut untuk memberikan pemahaman yang sama cara tehnik pukulan kentongan guna mengantisipasi bila terjadi bencana maupun kejadian lain yang kontigensi.
Komandan Kodim 1620/Loteng Letnan Kolonel Czi Prastiwanto, SE. M.I.Pol., menjelaskan alat kentongan ini sebenarnya alat komunikasi tradisional yang digunakan apabila terjadi peristiwa-peristiwa penting seperti terjadinya pencurian, bencana dan lainnya.
Dijelaskannya, sekarang program kentongan ini akan dihidupkan kembali sebagai alat komunikasi dalam memberikan tanda isyarat jika terjadi bencana alam atau kejadian lain sebagai salah satu Alternatif untuk mempercepat informasi dalam situasi darurat apabila alat informasi modern tidak berfungsi karena sesuatu dan lain hal, Program ini harus dapat di laksanakan di tiap tiap lingkungan dari tingkat paling kecil desa dan seterusnya dengan harapan dapat memperkecil kerugian timbulnya korban baik personel maupun materil.
“Jadi setiap masyarakat baik di Dusun maupun Desa nantinya harus mempunyai kentongan dan terkait penggunaannya maupun cara pemukulan kentongan akan disampaikan oleh Babinsa,” ujar Dandim.
Dalam menghadapi perubahan musim, lanjut Dandim, kita harus siap mengantisipasi segala kemungkinan manakala terjadi bencana Alam Baik banjir, angin puting beliung,Gempa dan bencana lainnya.
Selain itu, pria kelahiran Madura tersebut juga meminta kepada para Babinsa untuk menjelaskan cara pemukulan kentongan jika terjadi insiden, tehnik evakuasi dan penyelamatan serta permohonan bantuan.
Adapun tanda bencana alam, kentongan di pukul selama satu menit terus menerus hingga seluruh warga segera mengamankan diri atau mencari tempat aman dan jika kondisi sudah kembali aman, maka kentongan di pukul sebanyak dua kali dengan jarak waktu satu kali pukulan selama satu menit.